Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Pidie, yang dibantu sayap juangnya Laskas Pembela Islam (LPI) dan Mujahidah Pembela Islam (MPI), sangat antusias melakukan aksi nyata berupa penggalangan dana untuk para korban musibah gempa,bencana,dan pemberantasan maksiat.

loading...
Wednesday, January 25, 2017

Kisah Sutiyoso Tangkap Menteri GAM Hanya Pakai 3 Prajurit

loading...

Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Letjen (Purn) TNI Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin).Terpilihnya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dilakukan karena pengalamannya di bidang intelijen.

Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno,pengalaman intelijen pria yang akrab disapa Bang Yos ini sudah teruji saat menjalani berbagai misi,mulai dari Kalimantan Barat,Operasi Flamboyan di Timor Timur hingga penangkapan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

" Dari CV,beliau dianggap berpengalaman di bidang intelijen,juga mempunyai pendidikan seperti pertempuran dan bidang strategi,"kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta,dikutip dari Antara,Rabu (10/6).

http://cnmbvc.blogspot.com/2017/01/kisah-sutiyoso-tangkap-menteri-gam.html

Seperti apa kiprah Sutiyoso dalam menangkap petinggi GAM tersebut?

Dalam buku biografi Sutiyoso 'The Field General : Totalitas Prajurit Komando' karya Robin Simanullang terbitan Pustaka Tokoh Indonesia terbitan pertama tahun 2013.Pimpinan teras Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha,cikal bakal Kopassus) menunjuknya sebagai komandan.

Penunjukan ini sangat mendadak,sebab pasukan yg bakal dikirim ke Aceh sebelumnya dibebankan kepada Mayor Yani Mulyadi.Perintah itu diberikan langsung oleh Danjen Kopassandha,bahkan dia mengancam tidak akan memberangkatkan pasukan jika Sutiyoso tak diikutsertakan.

Setibanya di Aceh,Bang Yos segera mempelajari medan tugasnya yg belum dikenalnya.Dia tak segan bertanya kepada perwira-perwira yg lebih dulu di Aceh,termasuk mengenai kekuatan GAM dan sosok pemimpinnya,Hasan Dik Tiro.

Operasi dimulai dengan mencari jejak para pemimpin GAM.Hasilnya,Sutiyoso dan pasukannya berhasil mengendus keberadaan juru masak Dik Tiro. Penangkapan pun berlangsung di sebuah rumah di tengah-tengah sawah.

Dari mulutnya,Bang Yos menemukan posisi Dik Tiro,namun nahas saat pasukan tiba,pimpinan GAM tersebut berhasil kabur.Meski gagal,tapi Bang Yos tidak menyerah,dia tetap melanjutkan pengintaian.

Lagi-lagi,Bang Yos dan pasukannya berhasil mendapatkan informasi mengenai keberadaan Menteri Keuangan GAM,Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe. Pejabat GAM ini ternyata disembunyikan seorang pengusaha asal Aceh.Sutiyoso selanjutnya menyusun siasat utk menangkapnya.

Sang pengusaha berhasil ditangkap,tapi Usman ternyata sedang berada di Medan bersama saudaranya.Sembari mengancam,Bang Yos membujuk pengusaha tersebut agar membantunya.Permintaan itu disanggupi dan pengusaha Aceh tersebut berjanji membantu.

Dengan membawa pengusaha,Sutiyoso hingga berangkat menuju Medan bersama tiga anak buahnya.Setibanya di ibu kota Sumatera Utara itu,Bang Yos melaporkan diri dan memberitahukan rencana penangkapan kepada Kodam II/Bukit Barisan.Ternyata,informasi yang di dapatkan Bang Yos membuat mereka berencana bergerak sendiri,hal tersebut membuatnya kecewa.

Guna menutupi kekecewaannya,Sutiyoso menyusun sendiri penangkapan tersebut.Dia pura-pura menjadi sopir pribadi sang pengusaha.Bang Yos memintanya utk meyakinkan sudah mempunyai uang utk membiayai keberangkatan Usman ke PBB,namun uang tersebut disimpan di sebuah hotel.

Usman sendiri diperintahkan Dik Tiro utk menyampaikan niat mereka utk melepaskan diri dari Indonesia kepada PBB.GAM ternyata sedang berupaya mencari dukungan internasional.

" Kita akan mengambil sendiri Usman tanpa dukungan pasukan.Tapi skenarionya harus kita untuk sedemikian rupa,sehingga si pengusaha dan sekretarisnya percaya ada pasukan yg mengepung di situ,padahal tidak ada, " ujar Sutiyoso pada pasukannya.

Setelah membeberkan rencananya,Sutiyoso menyopiri mobil yg dia pinjam dari perusahaan LNG.Sedangkan anak buahnya mengikuti dari belakang.Sebelum pengusaha turun,Bang Yos mewanti-wanti agar menyebutnya sebagai sopir baru asal Makassar dandan tidak berkhianat.

Setelah lama menanti,akhirnya sang pengusaha keluar bersama Usman.Meski sempat curiga terhadap dirinya,tapi berkat kegigihan pengusaha tersebut, Usman akhirnya rela masuk ke dalam mobil yg disopiri Sutiyoso.

Takpada akhirnya lama,anak buah Sutiyoso yg sudah menanti di belakang bergerak cepat dan menyergap.Rupanya,penyergapan ini dikira Usman sebagai perampokan.Dari Usman pula,Bang Yos mendapatkan informasi penting,salah satunya mengenai keberadaan Dik Tiro.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Sutiyoso Tangkap Menteri GAM Hanya Pakai 3 Prajurit

0 comments:

Post a Comment